Jumat, 26 Desember 2008

Turun ke Masyarakat, Kader PKS Lakukan Aksi Sosial di 267 kelurahan


www.pks-jakarta.or.id
Send this story to someone Printer-friendly page

PKS-Jakarta - Ribuan kader PKS yang mengikuti Kemah Peduli diminta segera merealisasikan program-program konkrit dan solutif dalam mengentaskan permasalahan sosial ekonomi masyarakat. Hal itu disampaikan Ketua DPW PKS DKI Jakarta, Ir Triwisaksana, Msc., saat melepas peserta Kemah Peduli 2008 dari Bumi Perkemahan Cibubur menuju kecamatan tempat tinggal peserta (31/5) “Ajak masyarakat untuk mandiri dan terampil, sehingga mereka dapat keluar dari kesulitan ekonomi”, pinta Sani. Lebih jauh Sani juga memaparkan bahwa kader-kader juga dapat mengajak masyarakat bergabung lembaga-lembaga keuangan syariah yang dikelola kader PKS untuk mendapat pembinaan dan pemodalan dalam berusaha.

Kegiatan Kemah Peduli pada hari ini (31/5) memasuki tahapan turun ke masyarakat. Ribuan kader PKS se-DKI Jakarta akan mengunjungi masyarakat di rumah-rumah untuk bersilaturahim, sebelum menginap di masjid-masjid setempat dan mengadakan aksi sosial esok hari (1/6). Menurut Ketua Layanan Masyarakat DPW PKS DKI Jakarta, Rifkoh Abriani, Setidaknya aksi sosial akan dilakukan di 267 kelurahan di DKI Jakarta dengan kegiatan seperti penjualan minyak goreng murah, pelayanan kesehatan, demo dan lomba masak untuk kaum ibu, serta penyuluhan bahaya rokok.

Berbagai penyuluhan dan kegiatan layanan masyarakat saat kemah peduli, menurut Rifkoh akan ditindaklanjuti oleh kader PKS lewat Pos Keluarga Keadilan yang dibentuk di tiap RW di DKI Jakarta. Rifkoh menyadari, tidak mungkin memotivasi masyarakat lewat sekali penyuluhan. Lewat Pos KK, kader-kader akan terus mendampingi masyarakat dengan pembinaan dan pelatihan keterampilan.

Penyuluhan rokok sendiri, menurut Rifkoh menjadi perhatian serius dari PKS. Apalagi data terbaru menunjukkan bahwa bayi dan anak yang hidup di lingkungan perokok, 50 persen lebih sering menderita penyakit infeksi, salah satunya meningitis atau radang otak. Sebagai partai yang mendukung keberadaan Perda anti rokok, Rifkoh juga meminta pemerintah lebih tegas lagi menindak orang-orang yang merokok sembarangan, termasuk di ruang berpendingin udara. ”Ini sebenarnya masalah kemauan saja dari pemerintah”, tukas Rifkoh. Perempuan ini meyakini, kalau pemerintah punya kemauan yang kuat melaksanakan perda anti rokok ini, lebih banyak lagi anak-anak yang bisa diselamatkan dari penyakit berbahaya dan mematikan akibat terpapar asap rokok. (humas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar