Jumat, 26 Desember 2008

Tebar Peduli Di Penjuru Negeri

Desa Beringin Raya menuju ke lokasi tersebut membutuhkan waktu 1,5 jam dengan kendaraan mobil dan setengah jam untuk kendaraan roda dua jenis trail, dengan medan yang cukup curam. Untuk berhasil menginjakkan kaki ke derah tersebut, sedikitnya dua lereng gunung yang mesti dilewati tim pelayanan PKS.

PK-Sejahtera Online: Genap satu bulan sudah tim pelayanan kesehatan keliling Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bekerjasama dengan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Lampung melayani masyarakat. Ketua Tim Kesehatan, Muchlas E Bastari mengatakan, dari targetan 11 kabupaten/kota se-Lampung, baru empat kabupaten yang mendapatkan kunjungan tim pelayanan kesehatan keliling dari rumah ke rumah warga.

”Semua masyarakat menyambut senang atas kedatangan kami,” kata Muchlas. Empat kabupaten itu diantaranya Lampung Tengah, Lampung Utara, Lampung Selatan dan Tanggamus. ”Yang utama kami kunjungi itu jauh dari pusat pelayanan kesehatan,” tambah Ketua Bidang Kesejahteraan Rakyat (kesra) PKS Lampung.

Muchlas mengisahkan, dari sekian jadwal roadshow ke daerah-daerah, Kecamatan Ulu Belu dikatakan paling jauh dan medannya paling sulit di jangkau. Di sana tim pelayanan terbagi atas tiga titik, dimana titik satu dengan yang lain berjauhan. Contohnya di Desa Beringin Raya, untuk menuju ke lokasi tersebut membutuhkan waktu 1,5 jam dengan kendaraan mobil dan setengah jam untuk kendaraan roda dua jenis trail.

”Masyarakat di sana sangat senang menyambut kedatangan kami, khususnya kaum ibu,” papar Muchlas.

Pada perjalanan pulang tidak semulus saat perjalanan datang ke lokasi itu. Kondisi badan jalan yang bopeng dan penuh dengan tanjakan dan tikungan tajam, membuat salah satu mobil yang ditumpangi tim pelayanan ini mogok. Jadwal yang semestinya sampai ke Bandar Lampung sekitar pukul 22.00 wib, tertundan sekitar 3 jam. Uniknya, tak satupun dari kendaraan yang membawa rombongan tim ini menyiapkan amunisi pertolongan pertama jika salah satu mobil mogok.

Akhirnya, salah satu mobil dari tim daerah Tanggamus balik arah, mencari bala bantuan. Maklum, saat mobil mogok, tim ini berada di tengah hutan dan jauh dari perkampungan warga. Sambil menunggu bala bantuan, seluruh personil tim menyatu berbagi cerita menghibur satu dengan yang lain. Hawa dingin, membuat perut ini tidak bisa diajak kompromi. Terus bersuara riuh. Lapar rupanya.

Usai makan malam, seluruh tim masih tetap menanti mobil yang tadi berbalik arah mencari bantuan tali tambang, melanjutkan cerita-cerita lucu yang diinisiasikan oleh Muchlas.

”Karena sudah malam tak ada warga yang memiliki tambang besar, akhirnya kami mendapatkan seutas tali jemuran plastik,” ungkap Munchlas. Tali itu kemudian di lilitkan ke seling kecil yang terbuat dari baja.

Di beberapa tanjakan, mobil ini terus di dorong dengan beberapa orang tim. Akhirnya, berkat usaha dan doa dari rekan-rekan yang ada di Bandar Lampung semua masalah bisa teratasi dengan baik.

[Amah Shihab/PKS Lampung]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar